Phpmyadmin Adalah Aplikasi Untuk Manajemen Database

Phpmyadmin Adalah Aplikasi Untuk Manajemen Database

Relational Database

Relational database mengorganisir data berdasarkan model hubungan data. Basis data relasional ini digunakan oleh banyak perangkat lunak untuk mengatur dan memelihara informasi melalui hubungan setipa data.

Beberapa produk relational database yang sering digunakan adalah SQL, Oracle, MySQL, SQLite, dan sebagainya.

Basis data yang satu ini dikembangkan oleh end-user melalui workstation meraka. Berbagai jenis berkas data dibuat sendiri dengan suatu prosedur tertentu. Adapun contohnya seperti spreadsheet, word processing, dan download file.

Selain kelima database di atas, terdapat basis data lainnya yakni analytical database, real-time database, external database, navigation database, hypermedia database, in memory database, dan document oriented database.

Sementara itu, mengutip Decoding, perangkat lunak database yang sering digunakan dalam pemrograman, di antaranya:

Layanan database NoSQL yang kompatibel dengan HBase dengan latensi di bawah sepuluh milidetik, skala tanpa batas, dan ketersediaan 99,999%.

Database adalah istilah yang sudah tidak hanya dikenal oleh kalangan IT saja. Namun hingga kalangan pemerintahan pun mulai menggunakan istilah database. Hal ini akibat dampak dari perkembangan teknologi yang semakin maju.

Di era digital ini, semua pihak dan instansi dituntut untuk menggunakan suatu sistem berbasis website hingga aplikasi mobile untuk mempermudah layanan.

Tentu dalam pembuatan website atau aplikasi sangat membutuhkan database untuk menyimpan data.

Database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling memiliki relasi sehingga dapat dikelola dengan mudah melalui suatu aplikasi.

Data-data yang disimpan dalam database tersebut dapat diolah maupun dimanipulasi dengan memanfaatkan suatu software maupun aplikasi guna menghasilkan informasi.

Database adalah bagian yang sangat penting dalam sistem informasi, website, dan aplikasi, karena database ibaratnya seperti gudang yang menyimpan banyak data.

Di dalam gudang inilah data dapat menjalankan fungsinya seperti membangun relasi antar tabel, menghindari terjadinya duplikasi data, dan mencegah terjadinya hubungan yang tidak jelas antar data.

Selama bertahun-tahun, teknologi database telah berkembang pesat, menghasilkan beragam jenis database yang melayani berbagai kebutuhan. Setiap jenis database memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara bisnis dan individu menggunakannya.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami perbedaan antara berbagai jenis database ini agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.

Meskipun mungkin terdengar kompleks, pemahaman tentang berbagai jenis database bukanlah hal eksklusif bagi ahli teknologi.

Hal ini merupakan pengetahuan yang berguna bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan, diakses, dan dikelola dalam dunia digital yang terus berkembang.

Misal kamu ingin membangun website toko online.

Otomatis akan ada beberapa data yang nantinya ditampilkan dalam website toko online tersebut, seperti gambar, deskripsi, video produk, informasi harga produk, dan masih banyak lagi.

Data- data itulah yang akan disimpan ke dalam database.

“Saya bisa menyimpan data di komputer? Kan sama saja, bahkan lebih aman”

Apabila kamu hanya menyimpan data di komputer saja atau secara lokal itu artinya data tersebut tidak bisa diakses oleh publik atau user.

Menyimpan data di komputer memang tergolong aman karena siapapun tidak dapat mengakses data tersebut, namun bukankah akan sia- sia jika website yang dibangun tidak bisa diakses oleh user?

Nah, untuk itulah munculah yang namanya database.

Dengan memanfaatkan database adalah semua jenis data pada websitemu dapat disimpan dalam satu server.

Seberapa banyak data yang disimpan, dapat disesuaikan dengan kapasitas hosting atau server yang menampung website tersebut.

Selain sebagai pengelolaan data, database memiliki fungsi lain yang dapat membantu dan mempermudah untuk menangani segala jenis kebutuhan yang berhubungan dengan data.

Ada beberapa fungsi lain database meliputi :

Cara Export Database phpMyAdmin Adalah

Proses exporting tersedia dengan dua pilihan, yaitu Quick dan juga Custom. Pilihlah mana yang Anda suka lalu klik “Go”, dengan begitu database akan mulai proses export lalu tersimpan dalam komputer.

Tata cara export database dilakukan ketik Anda tak bisa membuka cPanel, akan lebih mudah jika bisa melakukannya melalui canel hanya dengan fitur Databases dan Full Backup.

Database Warehouse

Database jenis ini sering digunakan untuk melakukan analisis dan pelaporan data. Database warehouse dianggap sebagai komponen inti business intelligence.

Database warehouse yaitu repository sentral terpadu dan berasal dari satu atau lebih sumber yang berbeda.

Apa itu database MySQL dan MongoDB

MySQL adalah sistem pengelolaan database SQL (relational database) yang populer di kalangan programmer.

MySQL dikenal dengan kemudahannya dalam merancang dan mengelola data.

Hal ini karena MySQL menyimpan data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel dan memiliki relasi antar tabel.

Sedangkan MongoDB adalah salah satu contoh database NoSQL yang juga terkenal di kalangan programmer.

MongoDB dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, bervariasi dan tidak terstruktur.

Selain itu juga dapat digunakan dimanapun dan oleh siapapun, karena MongoDB bersifat open source.

Tentu antara MySQL dengan MongoDB memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan MySQL dengan MongoDB yang harus kamu pahami.

Dari sisi jumlah data, untuk data yang berjumlah besar, beragam, dan berkembang pesat akan lebih baik menggunakan MongoDB. Sedangkan jika data hanya dalam skala kecil dan tidak berkembang pesat kamu bisa digunakan MySQL.

Dari sisi struktur data, MongoDB cocok digunakan untuk data yang tidak terstruktur. Sedangkan MySQL digunakan untuk data yang terstruktur.

Dari sisi bentuk data, MongoDB berbentuk dokumen JSON sedangkan MySQL berbentuk tabel dan baris.

Dari sisi kecepatan performa, jika data bertambah besar menggunakan MongoDB adalah pilihan yang tepat. Karena jika menggunakan MySQL akan lambat dalam proses pengelolaan data.

Dari sisi query, MongoDB menggunakan JavaScript sedangkan MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL).

Dari sisi schema, dengan MongoDB kamu tidak perlu menentukan aturan data (schema) misalnya tipe data terlebih dahulu. Sedangkan dalam MySQL kamu harus menentukan schema untuk membuat tabel.

Kapan harus menggunakan MySQL atau MongoDB? Untuk penggunaan di antara keduanya, pastinya tergantung dengan kebutuhan website.

MongoDB dapat digunakan saat menemui data yang diintegrasikan dalam jumlah besar. Misalnya memiliki toko online yang ramai pelanggan yang setiap menitnya terdapat ada 100 data pelanggan yang masuk.

Bagi Kamu yang mencari hosting dengan banyak database, seperti maria DB, posgeee dan lain lain, Tenang saja! Semua hosting di DomaiNesia sudah support MySQL. Jadi apabila kamu ingin mencoba untuk menyimpan database website di hosting, kamu bisa memilih paket hosting sesuai dengan kebutuhan.

Setiap hosting di DomaiNesia memiliki spesifikasi tersendiri agar kamu tidak bingung memilih hosting.

Nah buat kamu yang ingin menggunakan MongoDB, kamu harus pilih minimal paket Hosting Monster keatas.

SLOT ADALAH DATABASE JDIH PENGADILAN AGAMA SUKADANA - LAMPUNG TIMUR adalah Situs Casino Online Paling Besar dan Terbaik di Asia! Kami menawarkan pengalaman bermain yang luar biasa dengan berbagai permainan dan layanan terbaik. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai situs kami.

Jalankan Situs Web dengan XAMPP

Setelah database dan tabel selesai dibuat, kamu bisa mulai menjalankan website di XAMPP. Simpan project website kamu di dalam folder C:\xampp\htdocs. Ini penting agar project bisa diakses melalui localhost. Misalnya, jika folder project-mu bernama “mywebsite”, kamu bisa mengaksesnya dengan mengetik “localhost/mywebsite” di browser.

Buat Tabel pada Database

Database yang sudah dibuat masih kosong, jadi sekarang kita perlu membuat tabel database untuk menyimpan data. Klik pada database yang sudah kamu buat, lalu pilih opsi untuk membuat tabel baru. Masukkan nama tabel di kolom yang disediakan, serta jumlah kolom sesuai kebutuhan data yang akan kamu simpan.

Misalnya, jika kamu ingin membuat tabel untuk pengguna, kamu bisa memasukkan empat kolom, seperti ID, nama, alamat email, dan alamat. Setelah mengisi jumlah kolom, klik “Go”. Pada halaman berikutnya, kamu bisa menuliskan nama tiap kolom serta menentukan tipe datanya.

Ada beberapa tipe data yang umum digunakan:

Pilih tipe data yang sesuai dengan kolom yang kamu buat, lalu klik “Save” untuk menyimpan tabel.

Apa Itu Database MySQL di localhost/phpMyAdmin – XAMPP?

Sudah membaca panduan cara membuat database MySQL di localhost/phpMyAdmin dengan XAMPP tapi masih bingung? Mungkin kamu belum familiar dengan istilahnya. Yuk, perhatikan ulasan berikut untuk mengetahui arti maupun fungsi dari istilah-istilah yang disebutkan ini.

MySQL adalah server database yang umum digunakan untuk mengelola data dalam jumlah besar. Server ini menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) untuk berkomunikasi dengan database.

Keunggulannya, MySQL bersifat open source, yang artinya kamu bisa menggunakannya secara gratis dan bebas modifikasi. Namun, perlu kamu tahu, MySQL hanya mendukung sistem operasi Windows dan Linux. Untuk memudahkan pengelolaan database, kamu bisa menggunakan phpMyAdmin sebagai antarmukanya.

Localhost adalah istilah yang merujuk pada server lokal yang berjalan di komputer kamu sendiri. Tapi, localhost nggak bisa berfungsi tanpa bantuan web server yang aktif. Oleh karena itu, localhost memerlukan bantuan dari XAMPP, sebagai web servernya.

phpMyAdmin adalah aplikasi berbasis web yang memudahkan kamu mengelola database MySQL. Tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual, phpMyAdmin memungkinkan kamu untuk membuat, menghapus, dan mengelola database hanya dengan beberapa klik saja. Tentu saja ini akan sangat memudahkan cara membuat database MySQL di localhost/phpMyAdmin, bukan?

Masuk ke localhost/phpMyAdmin

Langkah berikutnya adalah mengakses phpMyAdmin melalui localhost. Caranya cukup sederhana, buka browser di perangkatmu, lalu ketik “localhost/phpmyadmin” di kolom pencarian dan tekan Enter. Tunggu sampai halaman utama phpMyAdmin terbuka.

Di sini, kamu bisa melihat beberapa opsi untuk mengelola database. Di sisi kiri layar, kamu akan menemukan bar yang memuat semua database yang tersedia, sedangkan di sisi kanan, kamu bisa melihat status server dan MySQL secara realtime. Jika phpMyAdmin tidak terbuka, kamu mungkin perlu memeriksa pengaturan XAMPP atau server di perangkatmu.

Operational Database

Operational database juga dikenal dengan nama On Line Transaction Processing. Database jenis ini berfungsi sebagai wadah mengelola data dinamis secara real-time atau langsung.

Di samping itu, operational database memberikan manfaat kepada penggunanya untuk melihat hingga memodifikasi data.

Cara Membuat Database MySQL di phpMyAdmin dengan XAMPP

Kita akan belajar cara membuat database MySQL di localhost menggunakan phpMyAdmin dengan bantuan XAMPP. Langkah-langkah yang dijelaskan berikut ini mudah diikuti, bahkan untuk kamu yang baru memulai.

Langkah pertama adalah mengunduh dan menginstal XAMPP. Kamu bisa mengunduhnya dari situs resmi XAMPP di apachefriends.org.

Setelah membuka situs, cari opsi “Download” di bagian atas halaman dan pilih versi XAMPP yang sesuai dengan sistem operasi perangkatmu. Jangan khawatir, XAMPP tersedia untuk berbagai platform seperti Windows, macOS, dan Linux.

Setelah file installer diunduh, temukan di File Explorer dan klik dua kali untuk memulai proses instalasi. Ikuti instruksi yang muncul di layar sampai XAMPP terpasang dengan sempurna di perangkatmu.

Setelah XAMPP berhasil diinstal, saatnya menjalankan aplikasi ini. XAMPP menyediakan beberapa module penting, seperti Apache, MySQL, Tomcat, Mercury, dan FileZilla. Namun, untuk membuat database MySQL, kamu cukup menjalankan dua module saja, yaitu Apache sebagai server web dan MySQL sebagai pengelola database.

Buka aplikasi XAMPP dan di samping nama Apache serta MySQL, klik tombol “Start”. Jika kedua module berjalan dengan baik, kamu akan melihat notifikasi “Status change detected: runningâ€� di bagian bawah aplikasi.