Obat Sakit Kepala Bagian Depan Sampai Mata

Obat Sakit Kepala Bagian Depan Sampai Mata

Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Atas

Penanganan sakit kepala bagian atas umumnya dilakukan untuk meredakan rasa sakit dan mencegahnya kambuh kembali. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala bagian atas:

Stres berlebih dan kurang tidur merupakan beberapa faktor yang kerap menyebabkan sakit kepala bagian atas. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi sakit kepala bagian atas, Anda dianjurkan untuk tidur yang cukup setiap malam selama 7–8 jam.

Anda juga bisa mengurangi stres dengan cara melakukan relaksasi, olahraga, yoga, atau jalani hobi Anda, misalnya memasak, mendengarkan musik, atau menonton film yang Anda sukai. Dengan begitu, sakit kepala bagian atas pun dapat berangsur-angsur mereda.

Anda bisa mengatasi sakit kepala bagian atas dengan mengonsumsi obat pereda sakit kepala yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Namun, pada kasus tertentu, khususnya pada sakit kepala yang sering kambuh atau tidak mempan diatasi dengan obat bebas, mungkin dibutuhkan obat-obatan yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter, misalnya obat antidepresan, obat penenang atau anticemas, dan obat antikejang.

Sakit kepala bagian atas terkadang juga bisa muncul karena kebiasaan tidak sehat, seperti terlalu banyak atau sering mengonsumsi kafein dan minuman beralkohol. Oleh karena itu, Anda perlu membatasi atau menghentikan kebiasaan tersebut guna mencegah sakit kepala kambuh kembali.

Meski demikian, konsumsi kafein yang dihentikan mendadak mungkin bisa menyebabkan sakit kepala bagian atas akibat efek caffeine withdrawal pada sebagian orang. Jika Anda sulit berhenti minum kafein, coba konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Selain dengan berbagai cara di atas, sakit kepala bagian atas juga mungkin bisa diredakan dengan beberapa cara alternatif, seperti akupuntur, pijatan kepala, dan aromaterapi.

Itulah berbagai penyebab sakit kepala bagian atas dan cara mengatasinya. Meski demikian, perlu Anda ingat bahwa konsumsi obat pereda nyeri, terutama yang dijual bebas, umumnya hanya bersifat meredakan gejala dan belum tentu dapat mengatasi penyebabnya. Jadi, sebaiknya hindari terlalu sering mengonsumsi obat pereda sakit kepala, dan alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter.

Anda bisa berkonsultasi bersama dokter dengan mudah lewat Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter juga akan menyarankan perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit kepala bagian atas atau merekomendasikan Anda untuk menjalani pemeriksaan langsung di rumah sakit bila diperlukan.

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang di kepala dan leher. Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.

Sakit kepala tegang atau tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa, terutama wanita.

Meski bisa cukup mengganggu, sakit kepala tegang umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan dan pola hidup sehat. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya sakit kepala yang terus berulang atau bertambah buruk, pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan.

Konsumsi terlalu banyak obat

Saat merasa sakit kepala, Anda mungkin cenderung memilih mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakitnya. Namun, penggunaan obat sakit kepala yang terlalu berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan rasa sakit kepala.

Maka itu, jika Anda merasa sakit kepala, hindari menggunakan obatnya secara rutin. Apalagi, jika obat tersebut bukan didapat dari resep dokter. Pasalnya, ada obat sakit kepala yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Untuk itu, bijaklah dalam penggunaan obat tersebut.

Oksipital neuralgia

Oksipital neuralgia adalah sakit yang muncul karena saraf yang bergerak dari tulang belakang ke kulit kepala mengalami kerusakan, iritasi, atau terjepit. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala bagian belakang yang mungkin menjalar hingga ke atas.

Biasanya, kondisi ini diikuti dengan gejala seperti rasa sakit seperti disetrum, dan biasanya gejala semakin parah saat Anda bergerak.

Terpapar suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan otak terasa seperti membeku. Hal ini bisa terjadi saat Anda makan es krim dalam jumlah banyak atau minum minuman yang sangat dingin.

Saat terjadi brain freeze, ada kemungkinan Anda akan merasakan sakit di bagian atas kepala meski hanya bertahan selama beberapa detik saja. Rasa sakit ini akan segera hilang jika suhu dingin di kepala juga menghilang.

Mengubah pola makan

Selain menggunakan obat sakit kepala, Anda juga bisa mengubah pola makan Anda. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat, termasuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Sekalipun beberapa obat sakit kepala juga mengandung kafein, Anda tetap harus mengurangi asupan kafein karena dapat memperparah kondisi atau sakit yang Anda rasakan.

Selain itu, cobalah untuk mengurangi berat badan jika Anda mengalami obesitas. Ternyata, berat badan yang meningkat pun juga bisa meningkatkan terjadinya sakit kepala bagian atas dan juga migrain.

Tak hanya itu saja, obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kepala episodik yang bisa berubah menjadi sakit kepala kronis.

Tanda dan gejala sakit kepala atas berdasarkan penyebabnya

Apabila sudah mengetahui tanda serta gejalanya, Anda bisa melakukan hal-hal yang bisa mengatasinya. Berikut gejala sakit di daerah atas kepala berdasarkan penyebabnya.

Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan merupakan hal yang umum terjadi. Gejala sakit kepala yang biasanya akan Anda rasakan di antaranya adalah:

Gejala sakit di atas kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan

Menurut Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul:

Tak hanya itu, kondisi ini juga disertai dengan berbagai gejala lain, contohnya:

Ketegangan di Mata (Sakit Kepala Tegang)

Ini adalah salah satu penyebab sakit kepala sampai ke mata. Ketegangan mata sering disebabkan oleh aktivitas mata berlebihan atau penggunaan mata dalam jangka waktu yang lama tanpa istirahat yang cukup.

Aktivitas seperti bekerja di depan komputer dalam waktu lama, membaca dalam cahaya yang kurang, atau mengemudi dalam kondisi yang kurang nyaman secara ergonomis dapat menyebabkan ketegangan mata. Hal ini dapat menghasilkan sakit kepala yang terasa di area sekitar mata, serta rasa tegang di dahi atau pelipis. Istirahat mata, perubahan posisi, atau pemanasan mata dengan kompres hangat dapat membantu mengurangi ketegangan ini.

Baca Juga: Sakit Kepala Karena Sinus: Bagaimana Pengobatannya?

Sinusitis merupakan kondisi di mana saluran-saluran sinus Anda meradang atau tersumbat. Salah satu gejala yang sering terjadi adalah rasa sakit di daerah sinus, yang mencakup area di sekitar mata dan dahi.

Ketika saluran-saluran sinus tersumbat, tekanan dapat membangun di dalamnya, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di daerah tersebut. Infeksi sinus atau alergi sering menjadi penyebab utama sinusitis. Gejala lain yang mungkin Anda alami termasuk hidung tersumbat, lendir yang berlebihan, atau rasa sakit pada gigi.

Penyebab sakit kepala sampai ke mata selanjutnya adalah migrain. Bagian yang relevan dengan mata adalah bahwa migrain bisa menyebabkan rasa sakit hingga ke mata. Selain rasa sakit yang tajam, migrain juga sering disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.

Migrain sering terjadi dalam serangan yang berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari, dan kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Meskipun penyebab pasti migrain masih belum sepenuhnya dipahami, berbagai faktor seperti perubahan hormon, pola makan, stres, dan faktor genetik dapat berperan dalam memicu migrain.

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Sakit kepala sampai ke mata seringkali menjadi hal yang dikeluhkan banyak orang. Kondisi ini bukan hanya terasa tidak nyaman, tetapi bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang. Namun, apa sebenarnya yang menjadi penyebab sakit kepala sampai ke mata? Cari tahu deretannya di artikel ini.

Selain perasaan pusing yang intens, vertigo juga disertai dengan sakit kepala terasa di mata.

Gejala Sakit Kepala Tegang

Gejala sakit kepala tegang umumnya berupa rasa sakit dan berat di dahi, kepala bagian atas, kedua sisi kepala, kulit kepala, maupun bagian belakang kepala dan bahu. Sakit tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau terus-menerus sepanjang hari.

Gejala lain yang dapat muncul adalah:

Berdasarkan lama berlangsungnya gejala, sakit kepala tegang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Perlu diketahui bahwa sakit kepala tegang berbeda dengan migrain. Pada penderita migrain, aktivitas fisik biasanya akan memperparah kondisi. Gejala migrain juga bisa disertai mual, muntah, dan gangguan penglihatan. Sebaliknya, aktivitas fisik tidak membuat sakit kepala tegang menjadi lebih parah.

Sakit kepala tegang yang hanya terjadi sesekali tidak memerlukan penanganan medis. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda jika sakit kepala tegang terjadi beberapa kali dalam 1 minggu atau jika gejalanya sangat mengganggu.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami sakit kepala dengan karakteristik seperti berikut:

Neuralgia Oksipital

Penyebab sakit kepala sampai ke mata selanjutnya adalah Neuralgia oksipital. Kondisi ini merupakan gangguan saraf yang memengaruhi saraf oksipital besar atau kecil, yang berjalan dari leher menuju bagian belakang kepala dan mata. Ketika saraf ini teriritasi atau meradang, hal itu bisa menyebabkan rasa sakit yang menjalar dari tengkuk ke bagian belakang mata.

Sensasi yang sering digambarkan sebagai tajam atau menusuk ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pengobatan neuralgia oksipital dapat melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengendalikan rasa sakit, terapi fisik, atau dalam beberapa kasus, tindakan medis seperti blok saraf untuk meredakan gejala. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis saraf jika Anda mengalami gejala neuralgia oksipital.

Vertigo adalah suatu kondisi yang membuat individu merasa pusing atau seolah-olah dunia berputar, biasanya disebabkan oleh masalah dalam sistem keseimbangan dalam telinga dalam. Selain perasaan pusing yang intens, vertigo juga dapat disertai dengan pusing yang terasa di mata.

Ini terjadi karena perubahan dalam keseimbangan dan orientasi tubuh dapat memengaruhi sistem saraf yang mengatur mata dan otot-otot di sekitar mata. Pada beberapa kasus, rasa sakit mata bisa menjadi salah satu gejala yang mengiringi serangan vertigo, dan kondisi ini memerlukan perhatian medis untuk diagnosis dan manajemen yang tepat.

Beberapa gangguan mata, seperti glaukoma (tekanan tinggi dalam mata), keratitis (peradangan pada kornea yang merupakan bagian luar mata), dan uveitis (peradangan pada lapisan tengah mata), dapat mengakibatkan rasa sakit di mata. Glaukoma seringkali disertai dengan nyeri mata yang intens dan penurunan penglihatan. Keratitis dapat menyebabkan rasa sakit dan sensasi “terbakar” di mata. Uveitis, yang terjadi pada lapisan dalam mata, juga dapat menimbulkan rasa sakit mata, bersama dengan gejala seperti mata merah dan penglihatan kabur.

Semua kondisi ini memerlukan evaluasi medis yang cepat dan pengobatan yang sesuai untuk mencegah kerusakan mata yang lebih lanjut. Jika Anda mengalami gejala seperti ini, segera berkonsultasi dengan dokter mata atau profesional medis yang berkualifikasi.

Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Mata Buta?

Bila Anda merasakan sakit kepala sampai ke mata, sebaiknya periksa ke dokter untuk deteksi dini sehingga mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Telah direview oleh dr. Marvin

Diperbarui pada 27 Februari 2024

Sakit kepala bisa menyerang bagian kepala mana saja, termasuk bagian atas.  Umumnya sakit kepala atau pusing pada bagian atas memunculkan sensasi tertekan seolah Anda sedang membawa beban berat di puncak kepala. Berikut informasi penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian atas.

Olahraga terlalu berat

Bagi sebagian orang, sakit kepala mungkin dipicu karena melakukan latihan atau jenis olahraga yang dilakukan secara intens. Ya, olahraga intens yang dilakukan secara berlebihan berpotensi menyebabkan rasa sakit di puncak kepala Anda.

Sebagai contoh, ketika Anda berlari sprint atau melakukan gerakan olahraga yang berulang. Maka dari itu, sebelum melakukan latihan ada baiknya untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.